Opini

Literasi Media Kritis: Kunci Menangkal Propaganda Radikal di Dunia Maya

×

Literasi Media Kritis: Kunci Menangkal Propaganda Radikal di Dunia Maya

Sebarkan artikel ini
Prinsip Dasar Moderasi Beragama: Memahami Makna Agama sebagai Sumber Kedamaian

Perkembangan teknologi informasi membawa manfaat besar bagi kehidupan manusia. Namun, di sisi lain, dunia maya juga menjadi ruang yang rawan terhadap penyebaran paham ekstrem dan pesan kebencian. Dalam situasi ini, kemampuan literasi media menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat dapat memilah informasi secara bijak. Literasi media kritis tidak sekadar kemampuan membaca berita, tetapi juga memahami konteks, memverifikasi sumber, dan menilai motif di balik sebuah informasi.

Kesadaran digital yang kuat membantu individu tidak mudah terprovokasi oleh narasi negatif yang merusak nilai persatuan. Dengan kemampuan berpikir kritis, masyarakat dapat berperan aktif menjaga ruang digital tetap sehat, damai, dan mencerminkan karakter bangsa yang beradab.

Membangun Ketahanan Sosial Melalui Literasi Kritis

Upaya menangkal radikalisme tidak dapat hanya mengandalkan pendekatan hukum. Perlu penguatan ketahanan sosial melalui pendidikan, keluarga, dan komunitas. Literasi media menjadi bagian penting dalam membentuk daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh ideologi ekstrem.
Ketika seseorang terbiasa memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, ia turut serta mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Hal sederhana ini menjadi langkah nyata menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman.

Pendidikan literasi media di sekolah, lingkungan kerja, dan ruang publik dapat menanamkan sikap kritis, terbuka, dan toleran. Masyarakat yang cerdas secara digital akan lebih siap menghadapi berbagai bentuk manipulasi informasi yang mengancam keutuhan bangsa.

Moderasi Beragama sebagai Fondasi Keseimbangan

Dalam konteks kehidupan berbangsa, moderasi beragama menjadi nilai penting yang sejalan dengan semangat literasi kritis. Moderasi beragama mengajarkan keseimbangan antara keyakinan pribadi dan penghormatan terhadap perbedaan.
Ketika nilai moderasi dipahami dengan benar, maka ruang digital tidak lagi menjadi arena pertentangan, melainkan wadah dialog dan kolaborasi yang memperkaya kebersamaan. Literasi media kritis dan moderasi beragama saling melengkapi sebagai benteng moral dan intelektual dalam membangun perdamaian.

Peran Kolektif dalam Mencegah Radikalisme Digital

Pencegahan radikalisme dan intoleransi di dunia maya adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, lembaga pendidikan, media, dan masyarakat harus bersinergi menciptakan ekosistem digital yang sehat.
Pemerintah dapat mendorong kebijakan literasi digital inklusif. Dunia pendidikan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan berpikir kritis. Sementara masyarakat luas perlu membiasakan diri menyebarkan konten positif yang memperkuat semangat persatuan.

Kolaborasi ini menjadi cermin semangat gotong royong yang telah lama menjadi jati diri bangsa. Melalui upaya bersama, dunia maya dapat menjadi ruang inspiratif yang membangun, bukan merusak.

Meneguhkan Nilai Pancasila di Dunia Digital

Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan era digital. Sila-sila Pancasila menegaskan pentingnya kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.
Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berinteraksi di ruang digital, setiap individu dapat berperan aktif menciptakan suasana yang damai, inklusif, dan penuh empati. Literasi media kritis menjadi sarana aktualisasi nilai Pancasila di dunia maya.

Penutup: Menuju Ruang Digital yang Damai dan Beradab

Menangkal propaganda radikal bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa. Literasi media kritis menjadi kunci utama dalam membangun kesadaran bersama untuk menjaga dunia maya tetap positif dan produktif.
Dengan berpijak pada nilai-nilai kebangsaan, moderasi beragama, dan semangat persatuan, Indonesia dapat menjadi contoh bangsa yang tangguh menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri kemanusiaannya.

Oleh: Kasi Humas, Polres Lombok Barat, Polda NTB Iptu Amirudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *