BeritaBinkam

Polres Lombok Barat Tegas Awasi Gaya Hidup Hedon Personel

×

Polres Lombok Barat Tegas Awasi Gaya Hidup Hedon Personel

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin gencar melakukan upaya pengawasan internal untuk menjaga integritas dan profesionalisme personelnya. Pada hari Jumat, 3 Oktober 2025, melalui Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam), Polres Lombok Barat menggelar kegiatan sosialisasi penting mengenai penertiban dan penindakan terhadap Personel Polri dan Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP), termasuk keluarga mereka, yang cenderung menunjukkan gaya hidup hedonisme. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam rangka menghilangkan potensi pelanggaran disiplin, kode etik, bahkan tindak pidana di lingkungan kepolisian.

Sosialisasi ini menyoroti pentingnya sikap sederhana, profesional, dan menghindari perilaku yang dapat menurunkan citra Polri di mata masyarakat. Pengawasan ini bukan hanya menyasar anggota yang bertugas, tetapi juga keluarga, karena gaya hidup mewah dan berlebihan dapat memicu kecurigaan publik dan merusak kepercayaan.

Mencegah Pelanggaran Etik dan Disiplin Sejak Dini

Kegiatan yang dipimpin oleh Kepala Seksi Propam (Kasi Propam) Polres Lombok Barat, Iptu Lalu Muh. Mulyadi, ini bertujuan utama untuk mengendalikan dan mengarahkan seluruh PNPP agar senantiasa berada dalam koridor hukum dan etika profesi. Pengawasan internal ini dianggap krusial untuk mendeteksi dan mencegah potensi pelanggaran yang dapat berujung pada sanksi berat.

Iptu Lalu Muh. Mulyadi dalam arahannya menegaskan bahwa Polri harus menjadi teladan bagi masyarakat, bukan sebaliknya. Perilaku arogan dan ketidakprofesionalan sekecil apa pun tidak akan ditoleransi karena dapat mencoreng nama institusi.

“Kegiatan pengawasan terhadap PNPP ini kami lakukan secara berkelanjutan. Tujuannya jelas, yakni menghilangkan potensi terjadinya pelanggaran disiplin, etik, maupun pidana. Kami tidak akan berkompromi, khususnya terkait perilaku arogan dan ketidakprofesionalan yang dapat mencederai hati masyarakat,” ujar Iptu Lalu Muh. Mulyadi.

Beliau menambahkan bahwa gaya hidup hedonisme, yang ditandai dengan pengeluaran berlebihan dan pamer kemewahan yang tidak sejalan dengan penghasilan resmi, merupakan salah satu pemicu utama. Kondisi ini dapat mendorong anggota untuk melakukan tindakan koruptif atau penyalahgunaan wewenang demi memenuhi tuntutan gaya hidup tersebut.

Tiga Fokus Utama: Pengawasan, Pengarahan, dan Pengendalian

Dalam sosialisasi ini, Kasi Propam Polres Lombok Barat memaparkan tiga pilar utama yang menjadi fokus Propam dalam menjaga integritas personel:

Pengawasan Ketat terhadap PNPP

Propam akan meningkatkan intensitas pengawasan, baik yang bersifat terbuka maupun tertutup, terhadap seluruh personel dan keluarganya. Pengawasan ini mencakup pelaporan harta kekayaan, pemantauan media sosial, serta gaya hidup sehari-hari. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Polri untuk mewujudkan organisasi yang bersih dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Anggota yang terbukti memiliki pola hidup yang tidak wajar akan dimintai klarifikasi dan berpotensi mendapatkan penindakan.

Pengarahan Sebagai Bentuk Pembinaan Moral

Selain pengawasan, unsur pembinaan moral dan mental juga ditekankan. Propam secara rutin akan memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran mengenai pentingnya menjunjung tinggi etika profesi dan nilai-nilai Tribrata serta Catur Prasetya. Pengarahan ini berfungsi sebagai tindakan preventif untuk mengingatkan kembali setiap anggota mengenai tanggung jawab mereka sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Sikap humanis dan profesional dalam berinteraksi dengan publik menjadi kunci utama yang ditekankan dalam setiap sesi pembinaan.

Pengendalian oleh Atasan kepada Bawahan

Aspek penting lain yang disoroti adalah peran atasan. Setiap atasan di lingkungan Polres Lombok Barat memiliki tanggung jawab penuh dalam melakukan pengendalian dan pengawasan melekat (Waskat) terhadap bawahan mereka. Kasi Propam mengingatkan bahwa pengendalian ini harus berjalan efektif, memastikan setiap anggota menjalankan tugas sesuai prosedur operasional standar (SOP) dan tidak menyimpang dari aturan.

“Pengendalian yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan sifatnya wajib. Ini adalah rantai komando yang harus berjalan. Atasan harus menjadi role model yang baik dan mampu mengarahkan anggotanya untuk selalu profesional dan berintegritas tinggi,” tegas Iptu Lalu Muh. Mulyadi.

Dampak dan Harapan ke Depan

Sosialisasi penertiban gaya hidup hedon dan penekanan pada profesionalisme ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik Polres Lombok Barat. Dengan terciptanya personel yang berintegritas, tidak arogan, dan profesional, kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri akan semakin meningkat.

Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Propam Polres Lombok Barat ini menunjukkan komitmen Polda NTB untuk terus berbenah dan memastikan bahwa seluruh anggotanya memegang teguh prinsip-prinsip Bhayangkara yang sejati. Langkah ini sekaligus menjadi pesan keras bahwa tidak ada tempat bagi pelanggaran etika dan penyalahgunaan wewenang di tubuh kepolisian. Dengan pengawasan dan penindakan yang konsisten, cita-cita Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) diharapkan dapat terwujud sepenuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *